BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada tahun 1980, WHO
mendeklarasikan “Healt For All By The Year 2000” yang isinya
menghimbau kepada anggota WHO agar melakukan langkah-langkah pembanguan
kesehatan agar kesehatan masyarakat dalam kesehariannya meningkat.
Negara Indonesia dalam
menindaklanjuti pernyataan tersebut melalui Sistem Kesehatan Nasional
merencanakan suatu pembangunan jangka panjang dalam bidang kesehatan. Rencana
tersebut berkembang pada abad XXI menjadi “Menuju Indonesia Sehat 2010” sebagai
visi pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain
bahwa masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku dalam pembangunan
kesehatan dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya
sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Untuk
dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, departemen kesehatan RI
memiliki visi dan misi.
Visi Departemen Kesehatan yaitu masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat. Visi ini menggambarkan suatu kondisi dimana
masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi
permasalahn kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan
kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung
hidup sehat. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi Departemen
Kesehatan adalah membuat rakyat sehat.
Artinya Depkes harus mampu menjadi penggerak dan
fasilitator pembangunan kesehatan yang dilaksanakn oleh pemerintah bersama
masyarakat termasuk swasta, untuk membuat rakyat sehat, baik fisik, social,
maupun mental / jiwanya.
B.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa saja tujuan dari pembangunan masyarakat dan tujuan masyarakat
dalam kesehatan.
2.
Untuk
mengetahui pengertian faktor pendukung dan penghambat dalam pembangunan sosial
masyarakat.
3.
Untuk
memaparkan nilai-nilai fisiologis dari pembangunan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengertian pembangunan
kesehatan sendiri adalah pembangunan yang mencirikan masyarakat, bangsa, dan
negara yang hidup di dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku hidup sehat,
serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.
B. Tujuan Pembangunan Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan
diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut :
5. Pengembangan keluarga sehat
sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera.
C. Strategi dan Program Pembangunan Kesehatan di
Indonesia
1. Pembangunan Nasional
Berwawasan Kesehatan
Program nasioanal harus
memberikan kontribusi yang positif terhadap kesehatan, yang meliputi :
a. Pembentukan lingkungan
kesehatan
b. Pembentukan perilaku sehat
Untuk terselenggaranya
pembnagunan berwawasan kesehatan hal yang dilakukan adalah sosialisasi,
orientasi, kampanye dan pelatihan sehingga semua pihak terkait memeahami dan
mampu melaksanakan pembangunan berwawasan nasional.
2. Profesionalisme
Dilaksanakan melalui
penerapan kemajuan IPTEK, serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika.
Pelayanan kesehatan profesional tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh
tenaga pelaksanan yang tidak mengikuti perkembangan IPTEK, serta didukung oleh
penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi.
3. Jaminanan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Pada dasarnya merupakan
penataan subsistem pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana
masyarakat yang apabila berhasil dilaksanakan akan mempunyai peranan yang besar
dalam memepercepat pemerataan dan keterjangakauan pelayanan kesehatan. Agar
JPKM terselenggara dengan baik, maka dilakukan sosialisasi, orientasi, kampanye,
dan pelatihan untuk semua pihak yang terkait, sehingga konsep dan program JPKM
dapat dipahami, selain itu akan dikembangkan peraturan perundang-undangan,
pelatihan badan pelaksana JPKM dan pengembangan unit pembinaan JPKM.
4. Desentralisasi
Untuk keberhasilan
pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat
dari masalah dan potensi spesifik daerah. Desentralisasi yang inti adalah
pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur
pemerintahan, yaitu menentukan upaya kesehatan masyarakat yang wajib
dilaksanakan oleh daerah.
D. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
Terungkapkan adanya
permasalahan kesehatan di desa yang perlu memperoleh pemecahan segera
menjadikan pembangunan kesehatan masyarakat desa suatu solusi untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut. Pembangunan kesehatan masyarakat desa adalah salah
satu program pembangunan kesehatan di Indonesia. Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa atau disebut PKMD yaitu program kesehatan yang di tujukan untuk
masyarakat di pedesaan dimana dalam proses pelaksanaannya melibatkan warga
sekitar. Para warga dapat menanyakan masalah tentang kesehatan yang dideritanya
dan mendapatkan solusi-solusi pemacahan masalah tentang kesehatan tersebut
serta ikut berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di lingkungannya.
E. Adapun pengertian-pengertian lain tentang PMKD berikut
ini :
PKMD adalah rangkaian
kegiatan masyarakat yang dilaksanakan berdasarkan gotong-royong, swadaya
masyarakat dalam rangka menolong diri sendiri untuk memecahkan masalah dan
memenuhi kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan dan
di bidang lain yang berkaitan, agar mampu mencapai kehidupan sehata sejahtera.
PKMD adalah kegiatan
pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui sistem pelayanan
puskesmas, dimana dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh lembaga
ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui segala
pengarahan untuk menimbulkan kesadaran secara aktif di dalam ikut membantu
memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di Desanya.
PKMD adalah kegiatan atau
pelayanan kesehatan berdasarkan sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan
melalui Puskesmas dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar
dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka
sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan juga dapat
mendorong timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu atau kelompok
masyarakat untuk ikut secara aktif dalam program-program kesehatan di daerahnya
dan menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat yang bersangkutan.
F. Tujuan Pembangunan Masyarakat Desa
Didirikannya program PKMD
tersebut mempunyai tujuan umum dan tujuan-tujuan khusus yang pastinya dapat
menjadikan masyarakat desa lebih baik dalam menyikapi masalah tentang kesehatan
yang ada di wilayah mereka.
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan
mutu hidup
2. Tujuan khusus
a. menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri
dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b. mengembangkan kemampuan dan
prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
c. menghasilkan lebih banyak
tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau berperan aktif
dalam pembangunan desa
d. meningkatnya kesehatan
masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
1) angka kesakitan menurun
2) angka kematian menurun,
terutama angka kematian bayi dan anak
3) angka kelahiran menurun
4) menurunnya angka kekurangan
gizi pada anak balita.
G. Ciri-Ciri Utama Pembangunan Masyarakat Desa
1. Kegiatan-kegiatan PKMD
didasarkan atas kesadaran masyarakat dan dilaksanakan melalui usaha-usaha
swadaya masyarakat berdasarkan gotong-royong yang menggali dan menggunkan
sumber dan potensi masyarakat setempat
2. Setiap keputusan dalam
rangka pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat sendiri melalui
musyawarah mufakat
3. Pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan oleh tenaga yang berasal dari masyarakat setempat dan dipilih oleh
masyarakat sendiri. Tenaga tersebut dipersiapkan terlebih dahulu sehingga
pengetahuan sikap dan ketrampilannya sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
4. Bantuan dan dukungan
pemerintah yang bersifat lintas program dan lintas sektoral baik dalam bentuk
latihan maupun bahan-bahan atau peralatan selalu disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat dan tidak sampai menimbulkan ketergantungan
5. Dari berbagai kegiatan
masyarakat tersebut minimal ada satu kegiatan yang merupakan salah satu unsur
dari unsur “Primary Health Care”
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah
rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya
masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan
masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan
maupun bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu
memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan
kesejahteraan masyarakat.
Suatu pendekatan yang diharpkan dapat mengatasi latar
belakang permasalahan terhadap :
-
meraja
lelanya penyakit-penyakit menular yang banyak menimpa rakyat kecil di pedusunan
-
keadaan
under-nurishment yang menyangkut terutama bayi dan balita maupun ibu-ibu dalam
masa reproduktif
1.
Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri
sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
2.
Tujuan khusus
a.
menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka
sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b.
mengembangkan
kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya
dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
c.
menghasilkan
lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, terampil serta mau
berperan aktif dalam pembangunan desa
d.
meningkatnya
kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
1)
angka
kesakitan menurun
2)
angka
kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
3)
angka
kelahiran menurun
4)
menurunnya
angka kekurangan gizi pada anak balita
e.
Kegiatan-kegiatan
PKMD didasarkan atas kesadaran masyarakat dan dilaksanakan melalui usaha-usaha
swadaya masyarakat berdasarkan gotong-royong yang menggali dan menggunkan
sumber dan potensi masyarakat setempat.
f.
Pembinaan
PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan bagian dari Tim
Pembina LKMD.
g.
5
program prioritas, yaitu : KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare.
B. Saran
PKMD merupakan suatu wadah organisasi kesehatan untuk
masyarakat dan untuk kepentingan bersama. Maka dari itu pelayanan serta program
dari PKMD harus lebih dimaximalkan lagi. Serta penetahuan masyarakat dengan
PKMD harus lebih ditingkatkan lagi mengingat PKMD ini juga untuk masyarakat,
partisipasi dan peran aktif masyarakat sangat diperlukan.
Daftar Pustaka
Ali,Zaidin (2000)
Pengantar Pelayanan Keperawatn di PUSKESMAS : seri 6 Perawatan Kesehatan Masyarakat,
Depok.
Depkes RI (1987) Peran
serta Masyarakat , Pusat Pendidikan dan latihan Pegawai,Jakarta.
Effendi , Nasrul (1998)
Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat, ed 2 , EGC Jakarta.
Riyadi Slamet (1982)
Ilmu Kesehatan Masyarakat : Dasar- Dasar dan Sejarah Perkembangannya,
Ed.Revisi,, Usaha Nasional, Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar